Ads orthoshop
Ads orthoshop
Ads orthoshop
Definisi dan Kriteria Obesitas - Obesitas didefinisikan sebagai kondisi abnormal atau kelebihan lemak yang serius dalam bentuk jaringan adiposa sehingga mengganggu kesehatan (Garrow, 1988). Obesitas atau kegemukan terjadi karena konsumsi makanan yang melebihi kebutuhan Angka Kecukupan Gizi (AKG) perhari. Bila kelebihan ini terjadi dalam jangka waktu lama dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang cukup untuk membakar kelebihan energi, lambat laun kelebihan energi tersebut akan diubah menjadi lemak dan ditimbun sebagai jaringan lemak dibawah kulit sehingga orang tersebut akan menjadi gemuk (Azwar, 2004).
Pada awalnya, proses penimbunan kelebihan energi tersebut ditandai dengan peningkatan berat badan. Apabila penimbunan semakin banyak maka akan terjadi perubahan anatomis. Penumpukan jaringan lemak pada perempuan biasanya dimulai di sekitar pinggul, paha, lengan atas, pinggang dan perut, baru kemudian meluas ke seluruh tubuh hingga wajah. Penumpukan jaringan lemak pada laki-laki umumnya terjadi di bagian perut (Azwar, 2004).
Kriteria Obesitas
Antropometri merupakan salah satu cara yang mudah, non-invasif, cepat dan reliable dalam menilai secara objektif informasi tentang status gizi seseorang. Antropometri banyak digunakan dalam penelitian-penelitian yang mencakup penilaian status gizi karena memiliki beberapa keunggulan seperti alatnya yang mudah didapat dan digunakan, pengukuran dapat dilakukan berulang dengan mudah dan objektif, pemeriksaan dapat dilakukan tenaga terlatih dan tidak harus profesional khusus, serta hasil yang mudah disimpulkan karena memiliki ambang batas dan baku rujukan yang sudah pasti (Supariasa dkk., 2001).
Indeks massa tubuh (IMT) merupakan indeks yang paling banyak digunakan dalam menilai status gizi secara antropometri. Hal ini dikarenakan pengukuran komponen IMT yaitu berat dan tinggi badan cepat, mudah dan sederhana (Purba, 2004). Massa jaringan bebas lemak (fat-free mass) khususnya otot menurun secara progresif sejalan dengan pertambahan usia. Oleh karena itu, IMT pada lansia kurang dapat menggambarkan massa lemak tubuh karena tidak membedakan pengukuran massa lemak dan massa bebas lemak, atau distribusi lemak tubuh (Price et al., 2006).
Pengukuran massa lemak berdasarkan rasio lingkar pinggang-lingkar panggul (waist-hip ratio = WHR) merupakan indeks antropometri untuk memperkirakan distribusi lemak tubuh seperti yang dianjurkan oleh WHO Expert Comittee in Antropometry. WHR merefleksikan suatu kegemukan abdominal atau viceral atau yang dikenal juga sebagai obesitas sentral (Purba, 2004). Kriteria obesitas sentral menurut WHO (2000) dalam Gibson (2005) adalah > 1,00 untuk individu laki-laki dan > 0,85 untuk perempuan.
Penggunaan WHR meningkat secara dramatis dengan adanya bukti bahwa obesitas sentral tanpa kriteria obesitas lainnya merupakan merupakan suatu faktor risiko yang penting dalam kejadian beberapa penyakit. Beberapa penelitian kohort prospektif membuktikan bahwa baik pada perempuan maupun pria, peningkatan WHR berhubungan erat dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung koroner, stroke dan diabetes melitus (Gibson, 2005). Penelitian Jagust et al., (2005) juga membuktikan bahwa peningkatan nilai WHR memiliki relasi negatif dengan volume hipokampus, dan relasi positif dengan peningkatan hiperintensitas pada MRI otak individu lansia.
Referensi :
1. Azwar, A., 2004. Tubuh sehat ideal, Seminar Kesehatan Obesitas, Senat Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Jakarta.
2. Gibson, R.S., 2005. Principles of Nutritional Assesment, 2nd edition, Oxford University Press, New York.
3. Price, G.M., Uauy, R., Breeze, E., Bulpitt, C.J., Fletcher, A.E., 2006. Weight, shape and mortality risk in older persons: elevated waist-hip ratio, high body mass index, is associated with a greater risk of death. American J Clin Nutrition, 84, 449.
4. Purba, M., 2004. Pengkajian Nutrisi pada Usia Lanjut. Kumpulan Makalah Kongres Nasional (KONAS) III/ Temu Ilmiah Nasional II, Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI), Yogyakarta.
5. Supariasa, ID.N., Bakri, B., Fajar, I., 2001. Penilaian Status Gizi, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta.
6. WHO., 1998. Obesity: Preventing and Managing the Global Epidemic, Geneva.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Definisi dan Kriteria Obesitas"
Post a Comment