Terdapat aneka tanaman umbi yang mulai kurang dimanfaatkan sebagai pengganti beras dan gandum karena alasan kandungan karbohidratnya. Namun umbi-umbian tersebut memiliki aneka manfaat termasuk untuk kesehatan dan kecantikan.
Aneka tanaman umbi yang kurang dimanfaatkan sebagai pengganti beras dan gandum itu hampir langka dan dikhawatirkan akan punah. Padahal, di masa depan, bukan tidak mungkin aneka tanaman tersebut akan disukai sebagai tanaman pangan alternatif atau sebagai tanaman obat. Oleh karena itu pelestarian tanaman umbi kurang dimanfaatkan harus diupayakan, sehingga ketika dibutuhkan sumberdaya genetiknya tetap eksis dan tidak punah.
Talas/Taro (Colocasia sp)
Kandungan: karbohidrat tinggi (pati umbi talas terdiri dari 17-28% amilosa, yang 72-83% sisanya adalah amilopektin), protein dan vitamin A, C, B1, lemak, kalsium, fosfor, dan zat besi.
Manfaat: dimasak umbi talas, helai daun dan tangkai daun yang dimakan. Bubur talas dapat membantu pencernaan sehingga dapat dikonsumsi sebagai makanan bayi dengan tingkat rendah alergi.
Garut/Arrowroot (Maranta arundinacea)
Kandungan: kualitas pati (dalam farmasi, pati ini sering digunakan untuk pembuatan pelumas).
Manfaat: umbi dapat digunakan sebagai bahan kosmetik, perekat dan pembuat minuman beralkohol. Cairan ekstrak umbi dapat digunakan untuk menangkal panah racun, sengatan lebah, dan luka-luka lainnya. Pabrik ini juga dapat digunakan sebagai tanaman hias.
Ubi Kelapa/Purple Yam/White Yam (Dioscorea alata)
Kandungan: pati, lemak dan protein.
Manfaat: sumber karbohidrat dapat tumbuh di tanah miskin hara.
Gadung Bitter Yam (Dioscorea hispida Dennst)
Kandungan: pati, lemak dan protein.
Manfaat: sumber karbohidrat dapat tumbuh di tanah miskin hara.
Ganyong/Canna (Canna edulis)
Kandungan: pati, lemak dan protein.
Manfaat: sumber karbohidrat dapat tumbuh di tanah miskin hara.
Suweg/Elephant Foot Yam (Amorphophalus campanulatus)
Kandungan: karbohidrat = 80-85%, serat makanan = 13,71%, protein = 7,20%, lemak = 0,28%, vitamin A dan B. Setiap 100 gram kaki gajah ubi berisi 62 mg kalsium, 4,2 g besi, 0,07 mg tiamin, dan 5 mg asam askorbat.
Manfaat: anti bakteri, anti jamur dan sitotosik. Tanaman ini dapat menurunkan kadar gula darah karena indeks glikemik rendah dan dapat memulihkan luka akibat gigitan binatang berbisa. Kulit dapat digunakan sebagai sumber untuk pembuatan obat kosmetik dan juga berguna untuk menghaluskan kulit.
Ubi Gembili/Lasser Yam (Discorea esculanta)
Kandungan: pati, lemak, protein, inulin adalah jenis karbohidrat yang berfungsi sebagai prebiotik. Dari hasil penelitian, ubi yang rendah mengandung fitokimia seperti saponin, b-sistosterol, stigmasterol, glikosida, lemak pati dan diosgenin.
Manfaat: dimasak atau umbi panggang manis dan lezat. Umbi juga dapat diekstraksi menjadi tepung; serat halus dan mudah dicerna sehingga digunakan dalam menu pasien dengan penyakit gastrointestinal. Parutan kasar umbi digunakan untuk obat bengkak, terutama di kerongkongan dan juga dapat menjadi sumber untuk penemuan gen anti inflamasi.
Kentang Hitam/Coleus tuberosus
Kandungan: umbi mengandung sampai 20% karbohidrat (terutama pati) protein 2%, air, lemak, kalsium, fosfor, besi, tiamin dan vitamin C.
Manfaat: antioksidan dan anti proliferasi (perbanyakan sel antikanker) juga sebagai tanaman hias. Badan Litbang Pertanian/Badan Ketahanan Pangan/Edi Suntoro/Som
sc : Tabloid Sinar Tani
Belum ada tanggapan untuk "TANAMAN UMBI YANG KURANG DIMANFAATKAN"
Post a Comment